
Dalam beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transformasi besar dalam bidang pendidikan tinggi dan riset teknologi. Salah satu pendorong utama inovasi di negara tersebut adalah pola kolaborasi erat antara pusat-pusat penelitian universitas dan sektor industri. Hubungan simbiotik ini tidak hanya mempercepat pengembangan produk-produk canggih, tetapi juga memperkuat daya saing China dalam ekonomi global berbasis pengetahuan.
1. Model Triple Helix dan Dukungan Pemerintah
China mengadopsi pendekatan Triple Helix, yaitu kemitraan antara universitas, industri, dan pemerintah. Pemerintah bertindak sebagai fasilitator dan penyedia insentif finansial dan kebijakan, universitas sebagai pusat penelitian dan pengembangan (R&D), dan industri sebagai pihak yang mengaplikasikan hasil inovasi. Pemerintah China telah mengalokasikan dana besar untuk R&D—mencapai 3,6 trilliun Yuan pada 2024
Referensi: China’s Expenditure on Research and Experimental Development (R&D) 2024
2. Science Parks dan Inkubator Teknologi
China telah mengembangkan banyak science parks dan zona teknologi tinggi (hi-tech zones) seperti Zhongguancun di Beijing, yang dikenal sebagai “Silicon Valley”-nya China . Banyak universitas top seperti Tsinghua University dan Peking University memiliki pusat inovasi dan inkubator startup yang berada di dalam atau dekat dengan zona ini. Hubungan fisik yang dekat memudahkan interaksi antara ilmuwan universitas dan pelaku industri.
Contohnya, Tsinghua University Science Park (TusPark) menampung lebih dari 4000 perusahaan teknologi, termasuk startup berbasis AI, biotech, dan semikonduktor. Banyak di antaranya lahir dari proyek kolaboratif antara fakultas dan industri.
Referensi: TusPark Official Site
3. Kemitraan R&D Jangka Panjang
Banyak universitas membangun kemitraan jangka panjang dengan perusahaan untuk proyek riset bersama. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara Shanghai Jiao Tong University dan Huawei dalam pengembangan jaringan 5G dan teknologi telekomunikasi. Model ini melibatkan pertukaran SDM, pendanaan bersama, serta pemanfaatan fasilitas laboratorium bersama.
Di sektor kendaraan listrik (EV), Universitas Tsinghua dan NIO, salah satu produsen EV terbesar di China , menjalin kemitraan dalam riset baterai solid-state dan sistem penggerak listrik.
4. Peran Dosen dan Mahasiswa dalam Transfer Teknologi
Dosen-dosen universitas China sering kali memegang peran ganda sebagai peneliti dan pengusaha (academic entrepreneurs). Mereka didorong untuk melakukan patent filing dan spin-off dari hasil penelitian mereka. Kebijakan ini diperkuat oleh reformasi undang-undang hak kekayaan intelektual (HKI) yang memungkinkan dosen memiliki bagian dari royalti dan saham perusahaan hasil penelitian mereka.
Sebagai contoh, di paruh pertama tahun 2024 lalu, universitas dan pusat penelitian di China melakukan transfer patent dan lisensi ke industri sebanyak 23.000 atau meningkat 22,2% dari tahun sebelumnya. (sumber)
5. Kisah Sukses: DJI dan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST)
DJI, perusahaan pembuat drone terbesar di dunia, lahir dari kolaborasi riset mahasiswa pascasarjana di HKUST. Perusahaan ini menunjukkan bagaimana ide dari kampus bisa berkembang menjadi produk global berteknologi tinggi dengan dukungan inkubator universitas dan dana modal ventura dari sektor industri.
6. Tantangan dan Kritik
Meski banyak keberhasilan, model kolaborasi ini juga menghadapi tantangan. Beberapa kritik menyebutkan bahwa tekanan untuk komersialisasi cepat dapat mengorbankan riset dasar. Selain itu, muncul kekhawatiran tentang integritas akademik dan dominasi industri dalam agenda riset.
Namun, secara keseluruhan, pendekatan China menunjukkan keberhasilan dalam menyatukan akademisi dan sektor swasta untuk memproduksi inovasi teknologi kelas dunia.
Penutup
Kolaborasi pusat penelitian universitas dengan industri di China adalah contoh nyata bagaimana sinergi antar sektor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi. Model ini mencerminkan transisi China dari “pabrik dunia” menjadi pemimpin dalam teknologi tinggi, dari AI hingga energi terbarukan. Negara-negara lain dapat belajar dari keberhasilan ini dengan menciptakan ekosistem yang mendukung integrasi antara pendidikan tinggi, riset, dan industri.